
Senin, 18 Agustus 2025 menjadi hari yang meriah bagi masyarakat Desa Turi dan sekitarnya. Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, digelar Karnaval Budaya Desa Turi dengan tema “Ketahanan Pangan, Budaya, dan Perjuangan: Turi Berseri, Warna-Warni Negeri.”
Acara dimulai dari halaman MAN 3 Magetan sebagai titik start, dan berakhir di Lapangan Desa Turi. Sebanyak 35 rombongan peserta turut ambil bagian, terdiri dari perwakilan RT, sekolah, hingga kelompok masyarakat. Dari total 38 desa yang mendaftar, sebagian besar menampilkan atraksi budaya, kreasi, serta kekompakan yang memukau penonton.
Barisan pembuka diisi oleh pasukan Paskibraka dari MAN 3 Magetan, yang menjadi simbol semangat nasionalisme dan pembuka jalan bagi para peserta karnaval. Selanjutnya, barisan demi barisan peserta tampil dengan kostum unik dan kreatif, sesuai kategori lomba yang sudah ditentukan panitia, mulai dari kategori terunik, terheboh, terlucuu, tercantik, terinspiratif, hingga paling nyeni.
Penampilan Pasukan Paskibraka MAN 3 Magetan benar-benar menjadi sorotan utama dalam pembukaan Pawai Budaya Desa Turi 2025. Dengan barisan rapi, langkah tegap, dan performa penuh semangat, mereka sukses memukau masyarakat yang memenuhi sepanjang rute karnaval. Tepuk tangan meriah dari warga pun mengiringi setiap gerakan mereka, seakan menjadi bukti nyata bahwa kerja keras latihan yang dijalani selama ini membuahkan hasil yang membanggakan.
Apresiasi pun datang dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum hingga perangkat desa. Lurah dan Kepala Desa Turi secara khusus menyampaikan rasa bangga serta terima kasih atas keterlibatan MAN 3 Magetan yang mampu memberi energi positif dalam acara tersebut. Tidak hanya sebagai simbol kedisiplinan, kehadiran Paskibraka MAN 3 Magetan juga menjadi teladan bagi generasi muda untuk terus menumbuhkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air.
Peserta karnaval dari kalangan sekolah pun tak kalah semarak. Hadir siswa-siswi dari SDN Turi 1, SDN Turi 2, SDN Turi 3, MIN 15 Magetan, dan MTsN 5 Magetan yang menampilkan kreasi busana, barisan drumband, hingga atraksi budaya. Masyarakat yang memenuhi sepanjang jalan begitu antusias menyaksikan jalannya pawai, bahkan tak sedikit yang ikut mengabadikan momen dengan kamera ponsel mereka.
Berbagai pertunjukan budaya turut menghiasi jalannya pawai, mulai dari tarian tradisional, kostum tokoh perjuangan, hingga replika hasil bumi yang menjadi simbol ketahanan pangan lokal. Kreativitas peserta semakin membuat suasana meriah, terlebih dengan penampilan-penampilan unik seperti ogoh-ogoh, barongan, kostum hewan ternak, hingga kreasi seni modern yang dibawakan oleh para pemuda desa.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana memperkuat semangat kebersamaan, melestarikan budaya, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga ketahanan pangan lokal sebagai warisan yang harus dijaga generasi muda.
Dengan berakhirnya pawai di Lapangan Desa Turi, acara ditutup dengan penuh suka cita. Pawai Budaya Desa Turi 2025 berhasil menjadi momentum kebanggaan bersama, terlebih dengan kiprah MAN 3 Magetan yang tampil membanggakan dan mendapat apresiasi masyarakat. Peringatan kemerdekaan kali ini pun membuktikan bahwa semangat juang bisa diwujudkan melalui kreativitas dan kebersamaan. jurmanga