Jakarta, 15 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional, MAN 3 Magetan berkesempatan hadir dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bertema “Pancasila, Buku, dan Anak Bangsa: Terdidik, Maju, dan Sejahtera” yang digelar di Gedung MPR RI, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa berprestasi dan guru dari SD, SMP, hingga SMA/MA/SMK se-Dapil Jawa Timur VII (Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, dan Ngawi), dengan tujuan memperkuat pemahaman generasi muda terhadap empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu sosialisasi ini juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan serta meningkatkan semangat literasi di kalangan generasi muda.

Sebagai perwakilan dari Magetan, dari MAN 3 Magetan utusan dari siwa Iqlil Ais Quroatul ‘Ain, Arga Maulana Faza dan Bonysa Satria Prayoga merasa bangga menjadi bagian dari kegiatan kebangsaan ini.Dan didampingi dua guru pendamping yaitu Sutarti,S.Pd dan Suwarni,S.Pd. Selain mengikuti rangkaian acara, delegasi MAN 3 juga aktif dalam peliputan dan dokumentasi untuk disebarluaskan sebagai bentuk edukasi serta semangat literasi di lingkungan madrasah.

Acara utama diisi oleh Dr. Edhie Baskoro Yudhoyono, B.Com., M.Sc., Wakil Ketua DPR MPR RI, yang menyampaikan pidato inspiratif dan menyentuh berbagai aspek penting dalam pembangunan karakter dan kualitas generasi bangsa. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi bagi pembangunan bangsa. Ia mengutip pernyataan ilmuwan Carl Sagan, menyebut membaca sebagai jembatan manusia untuk memahami masa lalu dan membangun masa depan.

“Dari balik lembar-lembar kertas itu terpancar ilmu, harapan, perjalanan umat manusia, dan kalau saya boleh memetik dari seorang ilmuwan besar dunia, Carl Sagan yang mengatakan bahwa ‘membaca adalah cara manusia berbicara dengan masa lalu dan penjembatan untuk masa depan’,” ungkapnya.

Lebih jauh, beliau menegaskan bahwa tidak ada bangsa yang akan menjadi besar tanpa masyarakat yang gemar membaca dan terbiasa berpikir. Literasi, menurutnya, bukan sekadar aktivitas membaca teks, namun merupakan proses memahami, menyaring makna, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Literasi bukan sekadar kita bisa membaca tulisan, tapi bagaimana kita bisa memahami isi, menyaring maknanya, dan bertindak dalam aksi serta kebiasaan dalam kehidupan.”

Ibas, sapaan akrab beliau, juga menyinggung pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kemampuan berpikir kritis, dan akhlak yang baik dalam membentuk generasi emas Indonesia. Ia menekankan bahwa buku dan pendidikan harus menjadi alat untuk membentuk karakter unggul.

“Kalau kita ingin maju, mari kita terus membaca dan terus belajar,” pesan beliau, sambil mengajak para peserta untuk tidak berhenti tumbuh dan berkembang melalui ilmu pengetahuan.

Sebagai wakil rakyat dari Dapil Jawa Timur VII, Ibas juga menyatakan komitmennya untuk terus mendorong pemerataan pendidikan yang mudah, murah, dan berkualitas, serta memastikan setiap anak bangsa memiliki akses yang setara terhadap pembelajaran bermutu.

 

Selain topik literasi dan pendidikan, beliau juga menyinggung berbagai isu aktual yang relevan dengan kondisi bangsa, antara lain:

Ø  Kondisi alam dan lingkungan, serta pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaganya;

Ø  Gizi anak, yang berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia;

Ø  Kesejahteraan guru, sebagai pilar utama dalam pendidikan;

Ø  Perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI), yang menurut beliau menuntut generasi muda untuk mampu beradaptasi secara cerdas dan etis.

 

Kehadiran MAN 3 Magetan sebagai peserta dan peliput kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen madrasah dalam membekali siswa dengan wawasan kebangsaan, literasi digital, dan kesadaran global. Para siswa dan guru yang ikut serta merasa bangga dapat menyimak langsung gagasan besar dari tokoh nasional serta merasakan atmosfer belajar yang kaya nilai di gedung parlemen.

Kegiatan ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga membangkitkan semangat baru khususnya bagi MAN 3 Magetan untuk terus menjadi bagian dari gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa.